Untuk projek IS (integrated studies) saya, di sekolah saya mengadakan Science Fair 2008. Science Fair ini diadakan setiap tahun di sekolah saya. Namun, ini baru pertama kalinya saya mengikuti Science Fair. Science Fair ini dikerjakan berkelompok.
Sekitar satu bulan yang lalu, kelas kami menentukan kelompok untuk Science Fair. Kelompok saya yaitu anggotanya saya, Danya, Ali, dan Adam. Sebetulnya kami boleh memilih, tapi guru kami menyuruh untuk tiap kelompok beranggotakan dua perempuan dan dua laki-laki. Saya tidak memilih Ali dan Adam untuk anggota laki-laki di kelompok kami. Namun, hanya mereka yang belum memiliki kelompok.
Setelah sekitar satu minggu setelah itu, kami akan memilih topiknya. Kami diberikan nomor urut per kelompok untuk menentukan siapa yang lebih dulu memilih topiknya. Kelompok saya mendapatkan nomor urut 11. Nomor urut yang kurang menguntungkan, nih. Lalu setelah itu giliran kami memilih topik. Topik kami yaitu membuat rumah cacing.
Setelah itu, hari Senin, 11-2-2008, kami disuruh untuk membawa bahan-bahan untuk percobaan topik kami masing-masing. Pada hari itu, kelompok saya belum bisa memulai eksperimen karena tidak cukup alat dan bahannya. Akhirnya percobaan hari itu untuk kelompok saya tidak jadi.
Keesokan harinya, lagi-lagi kurang. Ali dan Adam tidak membawa cacingnya. Saya dan Danya kesal sekali rasanya. Saya bertanya kepada guru saya, apakah kami sudah boleh memulai eksperimennya meskipun cacingnya belum ada. Guru saya memperbolehkan, saya lega sekali, paling tidak ada kerjaan di jam pelajaran Science. Namun, kami tidak menyelesaikannya hari itu karena waktunya tidak cukup.
Hari Rabu, 13-2-2008, kami menyelesaikan rumah cacing itu. Adam dan Ali juga sudah membawa cacing yang sudah merupakan tugas mereka dari awal. Kami sudah tinggal menunggu hasilnya. Setidaknya ini sudah lumayan. Saya merasa cukup lega rumah cacing kami sudah terselesaikan.
Setelah itu, pada hari jumat, guru kami menyuruh kami membawa display board untuk presentasi. Karena Adam dan Ali sudah tidak membawa apa-apa, membawa cacingnya juga terlambat sekali, jadi Saya dan Danya menyuruh mereka untuk membawanya. Untuk jaga-jaga, Danya juga membawa.
Lalu, display board yang dibawa Danya terlalu kecil. Jadi tidak cukup untuk presentasi nantinya. Kami berdua, saya dan Danya, berharap Ali atau Adam membawa display board yang lebih besar. Waktu kami juga sempit. Namun, Ali ataupun Adam tidak membawa display boardnya. Lalu, kami berempat berjanji akan membawa display board untuk keesokan harinya untuk jaga-jaga. Danya tidak terlalu diharuskan karena dia sudah membawa display board.
Sepulang sekolah, saya langsung pergi ke toko buku dan membeli display board. Warnanya agak lain, tapi tidak apa-apalah. Sebenarnya dari awal waktu berjanji berempat, saya sudah bisa menduga bahwa pasti keesokan harinya pasti Ali ataupun Adam tidak membawa display board lagi. Jadi saya pikir display board yang kubeli ini tidak kubeli dengan sia-sia karena saya membelinya dengan uang sendiri.
Esoknya, tepat dugaan saya, Ali dan Adam tidak membawa display boardnya. tepat sekali ya mereka. Dasar. Meskipun saya terlambat sekali, tapi saya tetap datang dan membawa display board. Saya juga kesal sekali saat melihat mereka tidak membawa display board yang sudah dijanji-janjikan. Dasar sial.
Kami sekelompok mulai membuat posternya. Saya dan Danya mengerjakan display board. Memang sih Danya terus yang mikir, tapi saya juga lumayan bantuin mikir dikit. Saya juga membantu menggunting kertas dan menempelkannya di display board. Saat saya dan Danya sibuk mengerjakan display, Ali dan Adam justru malah bermain-main dengan murid lainnya. Tapi saya dan Danya berpikiran sama, ada mereka agak agak merepotkan, lebih baik kerja berdua saja, males banget sih.
Saat itu hari terakhir untuk membuat display karena besoknya akan presentasi. Yang belum menyelesaikan display, harus tinggal di sekolah dan menyelesaikannya. Ali berkata bahwa dia ada bimbel (bimbingan belajar) untuk UAN, jadi tidak bisa ikut. Adam katanya bisa ikut, tapi pada akhirnya hanya kami berdua yang tinggal di sekolah untuk mengerjakan displaynya. agak capek juga dengan mereka sih.
Pada hari Rabu, 20-2-2008, semuanya presentasi. Kami mengunjungi dan dikunjungi kelas lain. Lelah sekali rasanya. Tapi saat yang paling saya benci itu saat kami saling mengunjungi antar kelas 6-7. Karena kelas lain berkata, "udah ga usah presentasi, gue juga udah tau" jadi mereka tidak mendengarkan kami, saya dan Danya takut tidak mendapat nilai. Yang menurut saya paling menyebalkan sih waktu ada yang berkata, "Gue aja yang topiknya bukan itu tau! masa lo gatau?". Sungguh menyesakkan dan ingin kubenyek-benyekin orang yang berkata begitu itu.
Lalu keesokan harinya, saya masih merasa lelah. Semuanya membicarakan Science Fair dan disuruh untuk menceritakannya. Morning meeting... Bahasa... English... semuanya disuruh menceritakan Science Fair. Lelaaaaaaaaaaah sekali, aduuuuhhh. Punggung saya pegal karena saat presentasi punggung saya tidak bersandar berjam-jam. Lelahnya...
Kamis, 21 Februari 2008
Science Fair 2008
Diposting oleh Rivi di 03.49
Label: School Event
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar