Selasa, 26 Februari 2008

Ke Sekolah sebelum Ke Sekolah

Saat itu adalah hari Minggu, yang berarti akhir dari libur akhir pekan. Keesokannya adalah hari Senin, yang merupakan awal pekan, yang berarti jadwal menjadi penuh seketika selama seminggu. Karena itu, setiap akhir pekan, saya tidak pernah mau pergi ke Mall atau ke manapun, saya hanya ingin beristirahat dan menghabiskan hari libur itu dengan beristirahat dan bermain di rumah saja agar tidak terlalu lelah ( "Refreshing ala Gue").

Setelah hari Minggu malam, saya mulai lelah dan mengantuk. Saya pergi ke kamar tidur saya dan pergi tidur. Biasanya, saat tidur, saya tidak bermimpi karena sangat terjaga. Penyebabnya adalah karena saya selalu sangat mengantuk (kurang tidur) tiap hari. Sehingga saya sangat jarang bermimpi ketika tidur. Terutama saat masih hari-hari sekolah. Setelah itu saya tertidur....

Lalu, saat itu adalah hari Senin yang merupakan awal pekan. Saya merasa langsung lelah seketika. Dari hari Sabtu dan Minggu yang santai-santai, saya langsung melaju ke hari Senin yang akan penuh dengan jadwal pelajaran. Hari-hari santai hilang seketika. Jadwal penuh muncul seketika. Rasanya saya sangat merasa terdesak oleh pelajaran-pelajaran yang sudah dijadwalkan. Setelah bangun pagi, masih mengantuk, langsung harus mendapatkan pelajaran yang berat. Sungguh melelahkan.

Pelajaran hari Senin ini sangatlah aneh. Pertama English. Di English, kalau tidak salah, kami belajar sesuatu. Bukan belajar juga, tetapi seperti semacam game yang aneh. Saya agak lupa game seperti apakah yang dimainkan saat itu. Sepertinya game yang aneh, yang tidak biasanya di sekolah, yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran di sekolah. Hanya saja kalau tidak salah game itu menggunakan bahasa Inggris, namun sama sekali tidak sesuai dengan pelajaran. Sesuka hati kita saja.

Setelah English, yang kedua adalah Math. Di pelajaran Math juga agak aneh. Biasanya kami harus melanjutkan workshop-workshop yang sudah disediakan. Seperti biasa saja sih, kami melanjutkan workshop, saling menanyai apabila tidak mengerti, baik menanyai guru ataupun menanyai teman. Pada awalnya, pada mata pelajaran ini, semuanya tampak biasa-biasa saja dan berjalan seperti sedia kala saja.

Setelah saya berpikir, pada pelajaran ini semua terjadi seperti sedia kala, setelah sekitar 10-15 menit, kelas mulai menjadi aneh. Gurunya tiba-tiba menghilang seperti asap, tetapi tidak ada yang melihatnya sama sekali. Semua murid beranggapan bahwa artinya pelajaran ini tak perlu dilanjutkan. Maka, sisa waktu sekitar 45 menit dihabiskan dengan bermain-main. Saya sih mengikut saja, tapi saya hanya mengobrol-ngobrol saja dengan teman saya. Setelah itu bel berbunyi.

Bel berbunyi, tandanya adalah waktunya Snack ataupun Snack Time. Snack yang diberikan pada hari itu semacam kue bolu manis yang rasanya tidak begitu saya sukai. Meskipun begitu, karena lapar, saya tetap mengambil kue manis yang rasanya kurang enak itu. Saat Snack pun agak aneh, semua tampak hening. Sepertinya sepi sekali, setelah saya melihat ke sekitar, ternyata tidak ada siapa-siapa. Hanya teman-teman saya seperti Vania, Danya, dan Nitia dengan koki yang menyediakan makanan. Ada apa ini? Apakah kami terlambat?

Setelah Snack, kami pergi ke Art Class. Di Art, tampaknya juga agak aneh. Padahal ini kan masih awal term... Tapi kok? Kami boleh Free time? Saya sih mengikut saja, saya menggambar-gambar sesuka hati. Semuanya ada yang bermain, ada juga yang menggambar-gambar aneh sambil tertawa terbahak-bahak. Saya hanya bisa termenung sendiri sambil menggambar. Tapi kalau saya sudah pusat kepada yang sedang saya gambar, biasanya saya tidak peduli sekitar lagi.

Setelah Art Class, semuanya menjadi buram. Ingatanku hilang tentang bagian setelah itu. Entah apa yang terjadi... Apakah yang terjadi? Apakah saya memang lupa atau memang tidak ada kejadian setelah itu? Apapun itu, saya tidak mengingat apa yang terjadi setelah itu. Ternyata saya sudah terbangun. Karena itulah ingatan itu memudar, saya sangat terkejut, karena itu adalah mimpi hari Senin. Saya hampir mengira itu adalah hari Selasa karena saya baru saja bermimpi keadaan hari Senin itu.

Kamis, 21 Februari 2008

Science Fair 2008

Untuk projek IS (integrated studies) saya, di sekolah saya mengadakan Science Fair 2008. Science Fair ini diadakan setiap tahun di sekolah saya. Namun, ini baru pertama kalinya saya mengikuti Science Fair. Science Fair ini dikerjakan berkelompok.

Sekitar satu bulan yang lalu, kelas kami menentukan kelompok untuk Science Fair. Kelompok saya yaitu anggotanya saya, Danya, Ali, dan Adam. Sebetulnya kami boleh memilih, tapi guru kami menyuruh untuk tiap kelompok beranggotakan dua perempuan dan dua laki-laki. Saya tidak memilih Ali dan Adam untuk anggota laki-laki di kelompok kami. Namun, hanya mereka yang belum memiliki kelompok.

Setelah sekitar satu minggu setelah itu, kami akan memilih topiknya. Kami diberikan nomor urut per kelompok untuk menentukan siapa yang lebih dulu memilih topiknya. Kelompok saya mendapatkan nomor urut 11. Nomor urut yang kurang menguntungkan, nih. Lalu setelah itu giliran kami memilih topik. Topik kami yaitu membuat rumah cacing.

Setelah itu, hari Senin, 11-2-2008, kami disuruh untuk membawa bahan-bahan untuk percobaan topik kami masing-masing. Pada hari itu, kelompok saya belum bisa memulai eksperimen karena tidak cukup alat dan bahannya. Akhirnya percobaan hari itu untuk kelompok saya tidak jadi.

Keesokan harinya, lagi-lagi kurang. Ali dan Adam tidak membawa cacingnya. Saya dan Danya kesal sekali rasanya. Saya bertanya kepada guru saya, apakah kami sudah boleh memulai eksperimennya meskipun cacingnya belum ada. Guru saya memperbolehkan, saya lega sekali, paling tidak ada kerjaan di jam pelajaran Science. Namun, kami tidak menyelesaikannya hari itu karena waktunya tidak cukup.

Hari Rabu, 13-2-2008, kami menyelesaikan rumah cacing itu. Adam dan Ali juga sudah membawa cacing yang sudah merupakan tugas mereka dari awal. Kami sudah tinggal menunggu hasilnya. Setidaknya ini sudah lumayan. Saya merasa cukup lega rumah cacing kami sudah terselesaikan.

Setelah itu, pada hari jumat, guru kami menyuruh kami membawa display board untuk presentasi. Karena Adam dan Ali sudah tidak membawa apa-apa, membawa cacingnya juga terlambat sekali, jadi Saya dan Danya menyuruh mereka untuk membawanya. Untuk jaga-jaga, Danya juga membawa.

Lalu, display board yang dibawa Danya terlalu kecil. Jadi tidak cukup untuk presentasi nantinya. Kami berdua, saya dan Danya, berharap Ali atau Adam membawa display board yang lebih besar. Waktu kami juga sempit. Namun, Ali ataupun Adam tidak membawa display boardnya. Lalu, kami berempat berjanji akan membawa display board untuk keesokan harinya untuk jaga-jaga. Danya tidak terlalu diharuskan karena dia sudah membawa display board.

Sepulang sekolah, saya langsung pergi ke toko buku dan membeli display board. Warnanya agak lain, tapi tidak apa-apalah. Sebenarnya dari awal waktu berjanji berempat, saya sudah bisa menduga bahwa pasti keesokan harinya pasti Ali ataupun Adam tidak membawa display board lagi. Jadi saya pikir display board yang kubeli ini tidak kubeli dengan sia-sia karena saya membelinya dengan uang sendiri.

Esoknya, tepat dugaan saya, Ali dan Adam tidak membawa display boardnya. tepat sekali ya mereka. Dasar. Meskipun saya terlambat sekali, tapi saya tetap datang dan membawa display board. Saya juga kesal sekali saat melihat mereka tidak membawa display board yang sudah dijanji-janjikan. Dasar sial.

Kami sekelompok mulai membuat posternya. Saya dan Danya mengerjakan display board. Memang sih Danya terus yang mikir, tapi saya juga lumayan bantuin mikir dikit. Saya juga membantu menggunting kertas dan menempelkannya di display board. Saat saya dan Danya sibuk mengerjakan display, Ali dan Adam justru malah bermain-main dengan murid lainnya. Tapi saya dan Danya berpikiran sama, ada mereka agak agak merepotkan, lebih baik kerja berdua saja, males banget sih.

Saat itu hari terakhir untuk membuat display karena besoknya akan presentasi. Yang belum menyelesaikan display, harus tinggal di sekolah dan menyelesaikannya. Ali berkata bahwa dia ada bimbel (bimbingan belajar) untuk UAN, jadi tidak bisa ikut. Adam katanya bisa ikut, tapi pada akhirnya hanya kami berdua yang tinggal di sekolah untuk mengerjakan displaynya. agak capek juga dengan mereka sih.

Pada hari Rabu, 20-2-2008, semuanya presentasi. Kami mengunjungi dan dikunjungi kelas lain. Lelah sekali rasanya. Tapi saat yang paling saya benci itu saat kami saling mengunjungi antar kelas 6-7. Karena kelas lain berkata, "udah ga usah presentasi, gue juga udah tau" jadi mereka tidak mendengarkan kami, saya dan Danya takut tidak mendapat nilai. Yang menurut saya paling menyebalkan sih waktu ada yang berkata, "Gue aja yang topiknya bukan itu tau! masa lo gatau?". Sungguh menyesakkan dan ingin kubenyek-benyekin orang yang berkata begitu itu.

Lalu keesokan harinya, saya masih merasa lelah. Semuanya membicarakan Science Fair dan disuruh untuk menceritakannya. Morning meeting... Bahasa... English... semuanya disuruh menceritakan Science Fair. Lelaaaaaaaaaaah sekali, aduuuuhhh. Punggung saya pegal karena saat presentasi punggung saya tidak bersandar berjam-jam. Lelahnya...

Senin, 11 Februari 2008

Aria


Aku suka anime. Salah satunya berjudul Aria. Aku sangat menyukai anime ini. Anime ini bercerita tentang kisah para undine (gondoliers) pemula yang berusaha menjadi undine yang hebat dengan dibimbing oleh para "senior" mereka.








Characters :

Ini adalah Akari Mizunashi, tokoh utama yang berasal dari Man-Home (bumi) dan datang ke Aqua (Mars) untuk menjadi undine profesional dan sekarang masih pemula. Dia berada di Aria Company.




Ini adalah Alicia Florence, seorang undine yang sudah profesional yang menjadi "senior" bagi Akari dan yang membimbing Akari.



Ini adalah Aika S Granzchesta. Dia juga seorang undine pemula yang menjadi teman Akari juga untuk bisa dekat dengan Alicia karena dia sangat mengagumi Alicia. Dia berada di Himeya.



Ini adalah Akira E Ferrari. Dia adalah "senior" Aika yang membimbing Aika. Dia agak cerewet soal apa pun dan dia sangat membenci sifat Alicia yang sering berkata "Ara Ara" atau tertawa terkekeh. Akan tetapi, sebenarnya dia orang yang baik.



Ini adalah Alice Carrol, juga seorang undine yang masih pemula. Dia agak pendiam, jarang bicara dan jarang tersenyum. Akan tetapi, Akari selalu berusaha mengajaknya berteman dengannya dan Aika. Dia berada di Orange Planet.



Ini adalah Athena Glory. Undine profesional yang membimbing Alice. Dia begitu ceroboh dan sulit berkonsentrasi.



Aku sangat menyukai Aria. Anime ini lumayan bagus dan cukup bisa menenangkan hati... (ceilah..)

Jumat, 01 Februari 2008

"Fun... ato "Capek Bazaar"?

Hari Jum'at, 1 Februari 2008, diadakan bazaar. Akan tetapi, bukan bazaar biasa. Bazaar ini diadakan untuk Charity Week. Hasil yang didapatkan dari bazaar ini akan dijadikan sumbangan dan dikumpulkan. Karena itu, bazaar ini khusus untuk Charity Week.

Pada pagi hari, saya sampai di sekolah. Saya turun di building 1 dan langsung ke BasketBall Court (BBC). Saya menaruh es buah saya yang harus dibawa di meja yang bukan seharusnya untuk stand kelasku. Namun, supirku dan satpam yang membantu membawanya langsung meninggalkannya. Jadi saya tinggal saja dan saya pergi ke building 2.

Saya harus menyeberang dari building 1 ke building 2. Hujan nih, lumayan deras lagi. Terpaksa tas saya dijadikan tutup kepala agar saya tidak kehujanan. Walau tetap kena basah juga sih. Jaket saya basah kehujanan.

Sampai di building 2. Wah... Capek sekali. Saya langsung menaruh tas dan baju ganti saya di locker. Setelah itu saya mencari Danya, Vania, dan Nitia. Ternyata mereka bertiga ada di kelas. Mereka sedang menaruh barang bawaan mereka di meja kelas. Lalu, kami bertiga duduk di tempat biasa, yaitu di tempat duduk di dekat jendela yang dekat dengan lift. Kami di situ ngobrol-ngobrol.

Bel sudah berdering, tanda waktunya kami masuk kelas. Kami pun masuk ke kelas. Morning Meeting dimulai. Seperti biasa, Greetings, Praying, Sharing, News and Announcement. Sharing nya berbagi cerita tentang apa yang kami bawa untuk bazaar. Setelah itu guru saya, Ms.Arie menyuruh kami ganti baju dan membawa barang-barang.

Saya pun mengambil baju yang ada di locker saya. Waduh, mana salah bawa baju lagi. Kata Ms. Arie dan teman-teman, katanya tidak apa-apa kok. Ya sudah, saya ganti baju saja. Kami ganti baju di toilet.

Kami mengambil barang-barang yang akan kami gunakan untuk bazaar. Saya hanya membawa Scoop Ice Cream karena es buahnya sudah ada di Basket ball Court. Di BBC, kami menata-nata stand kami. Stand kami tidak terlalu besar. Malahan sempit. Makanya, selain bartender dan cashier, semuanya promosi.

Saya pertama-tama hanya bersama Vania. Agak kurang semangat. Masih malas-malasan karena masih sepi sekali. Kami pun bingung harus menjual atau pun mempromosikannya bagaimana. Lalu Niel dan Emeral ikut untuk membantu. Kami masih tetap kurang semangat karena masih belum terlalu ramai. Tapi saat mulai ada yang membeli, kami mulai semangat. Banyak yang membeli lagi.

Kami terpisah dengan Niel dan Emeral. Saya juga memisahkan diri dari Vania. Saya mempromosikan dagangan bersama Bila. Saya dan Bila berteriak-teriak mempromosikan dagangan. "Donat, donat!!!! Teh Kotak!!! Milo, Milo!!!! Fettucini!!!!!" Saya capek sekali berteriak-teriak. Sudah begitu, yang membeli tidak banyak lagi.

Saat saya dan Bila mulai memperoleh uang, kami kembali ke stand dan memberikan uang pendapatan hasil promosi kami atau bisa dibilang penjualan keliling kami. Lumayan sih, lalu saya keliling lagi bersama Bila dan berteriak-teriak lagi. Di antara itu semua, yang paling laku sih, kelihatannya Milo ya.

Setelah dagangan mulai habis, kami kembali ke Stand dan memberikan uang. Kami lelah sekali, setiap ada yang makan kami bagi. Setiap ada yang minum juga kami bagi. Kami lapar, haus, dan lelah sekali. Setelah itu, saya hanya duduk di stand dan diam. Bagaimana ya... Tak bisa gerak dan bicara. Lelah sekali dan suaraku habis berteriak-teriak.

Makin banyak yang membeli. Ada yang membeli donat. Ada yang membeli dua gelas es buah. Banyak juga yang membeli Pop Mie. Fettucini juga laris, tapi Fettucini kebanyakan yang membeli adalah kami sendiri. Pop Mie laris sekali, hujan sih, Pop Mie langsung habis.

Pada terakhir-terakhir, sudah mulai habis stok persediaan milik kami. Saya, Bila dan Vania mengambil beberapa sisa fruit tea dan Teh Kotak. Tadinya harganya 3000 ke atas, tapi setelah itu diturunkan. Pertamanya diturunkan menjadi 2000. Lalu pada saat-saat terakhir, Harganya hanya tinggal 1000 rupiah saja. Laku juga tuh.

Bazaar pun selesai. Kami mulai membereskan. Saya membawa 1 dus kecil berisi es buah. sisanya dibagikan. Saya dan teman-teman yang membawa barang ikut naik lift bersama Ms.Indun. Saya lega sekali begitu sampai di kelas.... wuah... Begitulah, selesailah bazaar ini. Hasilnya diberikan ke Ms.Arie dan disimpan untuk disumbangkan.